Archive for Oktober 2022

 Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya Percobaan mengenai Persilangan Tumbuhan. Hukum ini terdiri dari dua bagian:

  1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan
  2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.

Hukum segregasi (hukum pertama Mendel)[sunting | sunting sumber]

Perbandingan antara B (warna coklat), b (warna putih), S (buntut pendek), dan s (buntut panjang) pada generasi F2

Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin anak), kedua gen induk (orang tua) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya. Hukum ini berlaku untuk persilangan dengan satu sifat yang berbeda.[1]

Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:

  1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu tampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (tampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
  2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar di sebelah).
  3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (tampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.

Persilangannya terdiri dari 2 yaitu

  1. Persilangan dominan

Contoh: Kelinci berbulu hitam (dominan) disilangkan kelinci berbulu putih (resesif). Jika fenotip pertama (F1) 100% berbulu hitam maka tentukan perbandingan fenotip kedua (F2)!

P1: HH (hitam) v hh (putih)
F1: Hh (hitam)
P2: Hh (hitam) v Hh (hitam)
F2: HH (hitam), Hh (hitam), Hh (hitam), hh (putih)

Jadi perbandingan F2 adalah hitam:putih = 3:1.

  1. Persilangan intermediel (semidominan)

Contoh: Kelinci berbulu hitam (dominan) disilangkan kelinci berbulu putih (resesif). Jika fenotip pertama (F1) 100% berbulu cokelat maka tentukan perbandingan fenotip kedua (F2)!

P1: HH (hitam) v hh (putih)
F1: Hh (cokelat)
P2: Hh (cokelat) v Hh (cokelat)
F2: HH (hitam), Hh (cokelat), Hh (cokelat), hh (putih)

Jadi perbandingan F2 adalah hitam:cokelat:putih = 1:2:1.

Hukum asortasi bebas (hukum kedua Mendel)[sunting | sunting sumber]

Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang menentukan e.g. tinggi tumbuhan dengan warna bunga suatu tumbuhan, tidak saling memengaruhi.

Seperti tampak pada gambar 1, induk jantan (tingkat 1) mempunyai genotipe ww (secara fenotipe berwarna putih), dan induk betina mempunyai genotipe RR (secara fenotipe berwarna merah). Keturunan pertama (tingkat 2 pada gambar) merupakan persilangan dari genotipe induk jantan dan induk betinanya, sehingga membentuk 4 individu baru (semuanya bergenotipe wR). Selanjutnya, persilangan/perkawinan dari keturuan pertama ini akan membentuk indidividu pada keturunan berikutnya (tingkat 3 pada gambar) dengan gamet R dan w pada sisi kiri (induk jantan tingkat 2) dan gamet R dan w pada baris atas (induk betina tingkat 2). Kombinasi gamet-gamet ini akan membentuk 4 kemungkinan individu seperti tampak pada papan catur pada tingkat 3 dengan genotipe: RR, Rw, Rw, dan ww. Jadi pada tingkat 3 ini perbandingan genotipe RR (berwarna merah), Rw (juga berwarna merah) dan ww (berwarna putih) adalah 1:2:1. Secara fenotipe perbandingan individu merah dan individu putih adalah 3:1.

Kalau contoh pada gambar 1 merupakan kombinasi dari induk dengan satu sifat dominan (berupa warna), maka contoh ke-2 menggambarkan induk-induk dengan 2 macam sifat dominan: bentuk buntut dan warna kulit. Persilangan dari induk dengan satu sifat dominan disebut monohibrida, sedang persilangan dari induk-induk dengan dua sifat dominan dikenal sebagai dihibrida, dan seterusnya.

Pada gambar 2, sifat dominannya adalah bentuk buntut (pendek dengan genotipe SS dan panjang dengan genotipe ss) serta warna kulit (putih dengan genotipe bb dan coklat dengan genotipe BB). Gamet induk jantan yang terbentuk adalah Sb dan Sb, sementara gamet induk betinanya adalah sB dan sB (tampak pada huruf di bawah kotak). Kombinasi gamet ini akan membentuk 4 individu pada tingkat F1 dengan genotipe SsBb (semua sama). Jika keturunan F1 ini kemudian dikawinkan lagi, maka akan membentuk individu keturunan F2. Gamet F1nya tampak pada sisi kiri dan baris atas pada papan catur. Hasil individu yang terbentuk pada tingkat F2 mempunyai 16 macam kemungkinan dengan 2 bentuk buntut: pendek (jika genotipenya SS atau Ss) dan panjang (jika genotipenya ss); dan 2 macam warna kulit: coklat (jika genotipenya BB atau Bb) dan putih (jika genotipenya bb). Perbandingan hasil warna coklat:putih adalah 12:4, sedang perbandingan hasil bentuk buntut pendek:panjang adalah 12:4. Perbandingan detail mengenai genotipe SSBB:SSBb:SsBB:SsBb: SSbb:Ssbb:ssBB:ssBb: ssbb adalah 1:2:2:4: 1:2:1:2: 1.

Contoh ke-3, dengan 1 faktor dominan warna: putih dan merah

Contoh:

  1. Kacang ercis berbiji bulat berwarna kuning (BBKK) disilangkan dengan kacang ercis berbiji kisut berwarna hijau (bbkk). Tentukan perbandingan fenotip kedua (F2)!
P1: BBKK (bulat-kuning) x bbkk (kisut-hijau)
Gamet P1: BK || bk
F1: BbKk (bulat-kuning)
P2: BbKk (bulat-kuning) x BbKk (bulat-kuning)
Gamet P2: BK, Bk, bK, bk || BK, Bk, bK, bk
F2:
Persilangan F2
BKBkbKbk
BKBBKKBBKkBbKKBbKk
BkBBKkBBkkBbKkBbkk
bKBbKKBbKkbbKKbbKk
bkBbKkBbkkbbKkbbkk

Jadi perbandingan F2 adalah BK (bulat-kuning):Bk (bulat-hijau):bK (kisut-kuning):bk (kisut-hijau) = 9:3:3:1.

  1. Kacang ercis berbiji bulat berwarna hijau (BBkk) disilangkan dengan kacang ercis berbiji kisut berwarna kuning (bbKK). Tentukan perbandingan fenotip kedua (F2)!
P1: BBkk (bulat-hijau) x bbKK (kisut-kuning)
Gamet P1: Bk || bK
F1: BbKk (bulat-kuning)
P2: BbKk (bulat-kuning) x BbKk (bulat-kuning)
Gamet P2: BK, Bk, bK, bk || BK, Bk, bK, bk
F2:
Persilangan F2
BKBkbKbk
BKBBKKBBKkBbKKBbKk
BkBBKkBBkkBbKkBbkk
bKBbKKBbKkbbKKbbKk
bkBbKkBbkkbbKkbbkk

Hukum pewaris sifat

 Penemuan Listrik menjadi hal yang sangat fenomenal dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi peradaban umat manusia, sekaligus menunjukan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat. Listrik dapat diartikan sebagai rangkaian fenomena yang berhubungan dengan aliran muatan listrik. Dalam ilmu fisika listrik terbagi menjadi listrik statis dan dinamis.

Nah, dalam bab kali ini kita akan membahas secara lengkap apa itu listrik statis dan dimana saja dalam kehidupan kita sehari-hari kita dapat menjumpai hal yang berhubungan dengan ini.

Pengertian listrik statis adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah yang tetap (statis) atau ketidakseimbangan muatan listrik pada benda. Ketika kita menggosokkan penggaris plastik ke rambut, penggaris tersebut menjadi bermuatan negatif sedangkan rambut menjadi bermuatan positif. Pelepasan muatan saat menggosokkan kedua bahan tersebut membuat bahan-bahan dialiri atau bermuatan listrik.

Muatan listrik adalah kuantitas fisika yang berkaitan dengan efek listrik dan hal lainnya yang terkait dalam material. Penetralan muatan yang diperoleh karena penggosokan menunjukkan bahwa muatan seperti tidak menghilangkan efek satu sama lain.

Ada beberapa contoh listrik statis yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari baik lingkungan sekitar maupun dalam tubuh manusia antara lain  :

  1. Pada Sistem Saraf

Ternyata di dalam tubuh manusia juga ada aliran listrik lho! Hal ini terlihat dari Sistem saraf pusat yang mengendalikan seluruh aktivitas yang terjadi pada tubuh manusia. Sistem saraf pusat merupakan sistem koordinasi tubuh yang tersusun dari berjuta-juta sel saraf atau disebut neuron.

(Baca jug: Pengertian Listrik Statis)

Dalam sel saraf atau neoron memiliki struktur terkecil pada sistem saraf yang bekerja untuk menghantarkan muatan berupa ion-ion dari dendrit menuju akson. Dengan demikian bahwa dapat disimpulkan bahwa dalam tubuh manusia terdapat aliran listrik.

  1. Hewan-hewan Listrik

Sifat kelistrikan juga dapat ditemukan pada beberapa hewan. Dimana, ada hewan yang mampu menghasilkan listrik serta ada juga hewan yang mampu memanfaatkan arus listrik yang terdapat disekitarnya. Adapun contoh-contoh hewan yang mempunyai sifat kelistrikan antara lain ikan belalai gajah, ikan pari listrik, dan hiu kepala martil.

  1. Penggunaan Listrik di Lingkungan Sekitar

Dalam kehidupan sehari-hari kita juga tidak bisa terlepas dalam penggunaan listrik statis. Hal ini terlihat dari beberapa yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan manusia seperti penangkal petir, pengendap elektrostatis pengecatan mobil, mesin fotokopi, mesin printer laser dan masih banyak lainnya.

Penerapan listrik statis dalam kehidupan sehari hari

 ALU, singkatan dari Arithmetic Logic Unit (Bahasa Indonesia: Unit Aritmetika dan Logika), adalah salah satu bagian dalam dari sebuah mikroprosesor yang berfungsi untuk melakukan operasi hitungan aritmetika dan logika. Contoh operasi aritmetika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah logika AND dan OR.

Tugas utama dari ALU (Arithmetic Logic Unit) adalah melakukan semua perhitungan aritmetika atau matematika yang terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melakukan operasi aritmetika dengan dasar pertambahan, sedang operasi aritmetika yang lainnya seperti pengurangan, perkalian, dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan. sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan operasi aritmatika ini disebut adder. Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika (logical operation) meliputi perbandingan dua buah elemen logika dengan menggunakan operator logika, yaitu:

  • Sama dengan (=)
  • Tidak sama dengan (<>)
  • Kurang dari (<)
  • Kurang atau sama dengan dari (<=)
  • Lebih besar dari (>)
  • Lebih besar atau sama dengan dari (>=)

(sumber: Buku Pengenalan Komputer, Hal 154-155, karangan Prof.Dr.Jogiyanto H.M, M.B.A.,Akt.)

Fungsi-fungsi yang didefinisikan pada ALU adalah Add (penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak bertanda), Sub (pengurangan), Subu (pengurangan tidak bertanda), and, or, xor, sll (shift left logical), srl (shift right logical), sra (shift right arithmetic), dan lain-lain.

Unit pengolahan logika dan aritmatika

 Sistem komputer memiliki peran yang sangat vital bagi berlangsungnya penggunaan komputer. Oleh karena itu, penting juga bagi kamu untuk mengetahui fungsi sistem komputer. Dengan mengetahui fungsi sistem komputer maka kamu akan tahu betapa pentingnya keberadaan sistem komputer ini. Berikut ini fungsi sistem komputer:

1. Input data

Fungsi input merupakan fungsi memasukkan data dari penngguna ke komputer.jadi ketika pengguna memasukkan sebuah perintah, maka sistem akan bekerja untuk membuat perintah yang kamu masukkan sebagai data dapat di proses oleh komputer.

2. Proses data

Fungsi proses adalah dimana sistem mengolah data yang simasukkan ke dalam komputer. Jadi setelah data yang kamu masukkan diterima oleh komputer, maka komputer dengan segala sistem yang ada di dalamnya akan mengolah perintah yang kamu berikan.

3. Menghasilkan data

Fungsi ini setelah data di proses, sistem komputer akan mengahasilkan data baru dari data yang diproses tersebut. Fungsi ini merupakan fungsi lanjutkan dari proses pengolahan data. Jadi setelah data diolah oleh komputer, akan ada komponen lain yag menghasilkan data untuk ditampilkan.

4. Menyimpan data

Setelah data dihasilkan, selanjutnya data tersebut dapat disimpan agar bisa dibuka kembali lain waktu. Ini bertujuan untuk membuah data yang kamu masukkan aman dan masih bisa kamu gunakan di kemudian hari.

Elemen/Komponen Utama Pada Sistem Komputer

Sistem komputer sendiri memiliki berbagai komponen utama yang sangat penting keberadaannya demi berjalannya sistem komputer yang baik. Tanpa keberadaan salah satu komponen utama ini tentu saja sistem komputer tidak akan bisa berjalan dengan baik. Maka dari itu, kamu juga perlu mengetahui komponen utama apa saja yang harus dimiliki suatu sistem komputer agar suatu sistem komputer dapat terwujud.

Elemen utama pada sistem komputer dibagi setidaknya menjadi tiga bagian. Berikut ini elemen utama yang harus dimiliki sistem komputer:

Fungsi sistem komputer

- Copyright © belajardengangiat - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -